Furniture merupakan kebutuhan yang penting untuk melengkapi rumah anda, membuatnya nyaman dan cantik. Hampir tidak ada rumah yang tidak mempunyai furniture karena fungsinya yang begitu penting.
Tidak hanya mengutamakan model yang cantik dan unik, tetapi bahan yang digunakan juga harus sesuai dengan kebutuhan. Meski tampak simple, pemilihan bahan furniture juga penting, karena pastinya anda ingin furniture yang awet, bukan?!
Tidak hanya mengutamakan model yang cantik dan unik, tetapi bahan yang digunakan juga harus sesuai dengan kebutuhan. Meski tampak simple, pemilihan bahan furniture juga penting, karena pastinya anda ingin furniture yang awet, bukan?!
Pasti selama ini anda tidak terlalu mementingkan material kayu ketika membeli furniture. Dengan model minimalis sesuai selera dan harga yang terjangkau, pasti anda tidak berpikir panjang lagi, karena nilai awet tidaknya bisa diatasi kelak.
Umumnya ada dua jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan furniture, yaitu kayu asli dan kayu olahan, dimana masih-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang sesuai dengan harganya. Dalam hal ini, kayu olahan menjadi juara karena harga yang relatif murah ditambah menampilkan kesan modern minimalis.
Jenis Material Kayu untuk Furniture
Ada berbagai jenis material kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan furniture, yaitu :
1. Plywood
Plywood atau kayu lapis merupakan kayu yang tersusun dari beberapa lapisan kayu, yaitu serat dan kulit kayu, dengan proses pembuatan di press dengan tekanan yang sangat tinggi.
Kayu lapis yang terdiri dari tiga lapis disebut triplek. Sedangkan yang lebih dari tiga lapis kayu disebut multipleks. Dengan tekstur lapisan kulit kayu yang dipress rapat membuat plywood/multiplek memiliki daya tahan air yang lebih baik dari kayu olahan lainnya.
Jenis kayu furniture ini umumnya digunakan sebagai pelapis bagian atas lemari pakaian, kitchen set, meja, tempat tidur ataupun rak buku. Tebal kayu pun bervariasi dengan ukuran penampang standar yaitu 120 cm x 240 cm. Kayu plywood ini memiliki beberapa motif, seperti motif jati, sungkai, nyatoh, dst, dengan ciri khas dan warna tersendiri.
Kelebihan jenis kayu Plywood :
- Harga terjangkau.
- Mudah diaplikasikan untuk membuat berbagai variasi furniture.
- Bisa dilapisi dengan melamin. Triplek dengan serat kayu juga bisa dilapisi resin supaya mengkilap.
- Terdapat beberapa jenis dengan kekuatan yang berbeda. Bisa dipilih untuk disesuaikan dengan kebutuhan.
- Selain untuk furniture bisa digunakan sebagai bahan flooring yang cukup baik.
- Tidak mudah retak atau berubah bentuk, terutama triplek yang sudah dilengkapi dengan lapisan anti rayap.
Kekurangan jenis kayu Plywood :
- Permukaan lebih kasar dibanding kayu jenis MDF dan mudah retak.
- Tidak tahan air jika terekspos lama, sehingga tidak cocok untuk outdoor. Salah satu tipe plywood yang memiliki kelebihan tahan air adalah melaminto.
- Semakin panjang digunakan maka semakin bengkok dan longgar.
- Tidak sepadat dan sekuat kayu solid.
- Tidak bisa diukir atau dipahat untuk kerajinan tangan maupun dekorasi rumah.
2. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF merupakan material kayu olahan yang dibuat dari kumpulan kayu dengan diameter kecil. Kayu tersebut kemudian dicuci dan direbus pada suhu tertentu hingga membentuk bubur kertas, kemudian diberi lem dan wax. Setelah itu diberikan tekanan dan panas untuk menghasilkan benda yang lebih solid dengan ketebalan tertentu.
Janis kayu ini banyak digunakan untuk membuat berbagai macam furniture seperti almari, pintu, kusen jendela, meja dan sebagainya. Papan kayu dari serbuk ini ada MDF dan juga HDF (High Density Fiberboard) yang memiliki kepadatan lebih tinggi.
Kelebihan jenis kayu MDF :
- Tekstur lebih halus dan rata dibandingkan plywood.
- Proses pengecatan mudah.
- Material kuat karena proses pembuatannya diberi lem dan tekanan.
- Memiliki motif khas, tidak seperti kayu olahan.
- Tidak mudah rusak pada ukuran yang lebar.
- Memiliki daya serap baik, sehingga cocok untuk peralatan sound system.
Kekurangan jenis kayu MDF :
- Air mudah diserap sehingga mudah rusak dan jamuran.
- Tidak bisa mengikat sekrup atau paku sekuat kayu solid.
- Lebih lunak sehingga mudah rusak. Sedangkan tipe HDF terlalu keras sehingga berat dan gampang patah.
- Bagian permukaan kurang bisa direkatkan dengan lem putih.
- Tidak memiliki motif serat alami.
3. Solid Wood
Jenis kayu untuk furniture satu ini umum digunakan. Kayu solid menggunakan bahan material yang tidak dicampur apapun karena 100% kayu. Kayu ini diolah secara langsung dari jenis pohon, sehingga tidak memiliki rongga, membuatnya kuat dan tahan lama.
Proses pengolahan kayu juga menentukan kekuatan dan keawetannya. Kayu yang lebih kering (dioven) lebih tahan lama, anti air dan anti rayap. Sehingga jenis kayu ini banyak diminati.
Ada banyak jenis kayu solid yang sering diolah menjadi furniture, seperti kayu mahoni, kayu jati, kayu sungkai, kayu sonokeling, kayu pinus, kayu mangga, kayu mindi, kayu ulin, kayu trembesi, kayu birch, kayu oak, kayu beech, kayu elm, kayu merbau dan kayu bambu.
Kelebihan Solid Wood :
- Kuat dan tahan lama tergantung cuaca dan perawatan.
- Menampilkan serat kayu asli pada furniture.
- Tahan air dalam jangka waktu yang relatif lama.
Kekurangan Solid Wood :
- Harga lebih mahal dibanding kayu olahan.
- Dapat menciut dalam suhu tertentu.
- Perawatannya tergolong rumit agar tahan lama.
- Kurang tahan terhadap api dan mudah terbakar.
4. Blockboard
Bahan dasar furniture ini dari bentuk dan bahan sangat mirip dengan plywood, hanya saja bahannya berbeda. Bedanya, blockboard terbuat dari potongan kayu, sedangkan plywood menggunakan beberapa lapis kulit kayu. Keduanya sama-sama di press tekanan tinggi dengan tambahan lem perekat.
Blockboard terdiri dari tiga lapisan dimana lapisan atas dan bawah terbuat dari serbuk kayu, sedangkan bagian tengah dari potongan-potongan kayu yang disusun. Blockboard bersifat lebih kaku dari pada kayu olahan lain.
Kelebihan Blockboard :
- Memiliki bentuk dan ukuran presisi.
- Mudah dipotong menggunakan gergaji.
- Kekuatannya lebih baik dibanding kayu olahan lainnya.
Kekurangan Blockboard :
- Tidak bisa dilengkungkan karena keras dan kaku.
- Untuk memperkuat sambungan dibutuhkan lem kayu.
- Kualitas potongan-potongan kayu penyusunnya tidak seragam.
- Cepat rusak bila terkena air atau udara lembab.
5. Honeycomb Board / Papan Sarang Lebah
Jenis kayu ini memiliki rongga-rongga kecil pada bagian dalam seperti sarang lebah. Papan ini dirancang secara khusus dengan struktur bentuk hexagonal yang akan menambah kekuatan permukaan.
Honeycomb Board menjadi salah satu kayu favorit untuk furniture seperti nakas, sofa dan lemari pakaian. Bahannya yang enteng dan cukup kuat menjadikanya kayu favorit untuk furniture rumah. Selain itu juga bisa digunakan untuk berbagai aplikasi kemasan seperti palet kertas, box kertas, dst.
Harganya yang cukup murah menjadi nilai plus jenis kayu ini. Salah satu alasan utamanya adalah material ini diproduksi dari bahan-bahan daur ulang, sehingga ramah lingkungan. Papan honeycomb paper umumnya dipakai untuk mendukung panel yang memanfaatkan struktur sandwich.
Kelebihan Honeycomb Board :
- Ringan, cukup kuat, mudah digunakan dan bisa didaur ulang.
- Ramah lingkungan.
- Permukaan datar yang lembut mampu mencegah kerusakan barang yang ditahan.
Kekurangan Honeycomb Board :
- Jika lembab dan terkena air dapat merusak permukaan atasnya.
- Struktur yang tidak solid membuatnya rentan rusak.
6. Partikel Board
Kayu partikel memiliki kualitas paling rendah diantara kayu olahan lainnya. Jika MDF terbuat dari serbuk kayu halus, maka kayu partikel terbuat dari serbuk kayu kasar dan kepingan kayu. Sehingga masih terdapat pori-pori di dalamnya.
Untuk finishing biasanya melapisi permukaan bahan dasar dengan lapisan laminasi ditambah perekat lem. Kayu partikel banyak ditemui pada furniture yang tidak rawan terkena air, kebanyakan dengan range harga sekitar 500 - 1 juta rupiah.
Kelebihan Partikel Board :
- Harga relatif murah dibanding kayu olahan lainnya.
- Sangat ringan sehingga mudah dibentuk dan biasanya bentuknya indah dibanding bahan olahan kayu lainnya.
- Mudah dibongkar pasang.
Kekurangan Partikel Board :
- Mudah rapuh,apalagi jika terkena air atau lembab akan mudah lapuk dan mudah patah.
- Tidak bisa menahan beban yang terlalu berat.
- Skrup pada engsel mudah lepas dan jika sudah lepas sulit dipasang kembali.
7. Rotan
Selain kayu tersebut, rotan menjadi bahan furniture lain yang bisa menjadi alternatif untuk membuat furniture. Meski banyak jenis, tidak semua rotan bisa dijadikan furniture. Rotan yang bisa dijadikan furniture yaitu rotan pitriet dan rotan core.
Furniture dari rotan memiliki bentuk khas yang juga unggul dalam hal seni. Sehingga furniture rotan kebanyakan digunakan pada bangunan gaya tradisional.
Kelebihan Rotan :
- Harga furniture berbahan rotan lebih murah.
- Menghadirkan kesan alami dan unik karena teknik anyaman yang beragam.
- Ringan dan mudah dipindahkan.
- Mudah dibentuk.
Kekurangan Rotan :
- Rentan dirusak oleh serangga dan binatang pengerat.
- Konstruksinya tidak terlalu kuat, kecuali dipadukan dengan bahan lain seperti besi, baja ringan dan sebagainya.
- Sulit dibersihkan dan sering menjadi sarang debu karena banyak lubang pada anyamannya.
- Gampang rusak bila terkena sinar matahari dan hujan terus menerus. Sehingga kurang cocok untuk outdoor.
- Membutuhkan perawatan yang cukup rumit.
Itu adalah 7 Jenis Material Kayu yang sering digunakan untuk membuat furniture, sehingga tak heran jika banyak jenis kayu yang bisa digunakan seperti kayu solid yang masih memiliki banyak varian sesuai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk memilih kayu pun juga tidak bisa sembarangan. Berikut beberapa tips pemilihan furniture kayu untuk perabot rumah :
- Pilih jenis kayu sesuai kebutuhan. Anda bisa menggunakan kayu terbaik maupun yang cukup baik, sesuaikan dengan budget.
- Kayu yang baik memiliki warna yang cerah, segar dan tidak berlubang.
- Pertimbangkan kadar air dan kelembaban. Kayu yang baik adalah kayu tua dan kering.
- Simetris agar tidak bergerak
- Pilih furniture dengan kualitas finishing dan kain pelapis yang baik, seperti bahan dan teknik pernis, ketahanan terhadap debu, kemudahan perawatan dan kualitas warna. Pastikan lem benar-benar merekat dan keras.
- Memiliki siku penguat di setiap sudutnya, baik siku dari kayu maupun besi agar tahan lama.
- Adanya pemberian dowel dan sekrup untuk memperkokoh.
- Khusus sofa, pastikan tidak terasa kosong saat memegang bagian belakangnya karena pertanda tidak kokoh.
Itu adalah tips memilih furniture kayu yang bisa anda pertimbangkan. Semoga artikel jenis material kayu dan tips memilih furniture kayu bermanfaat!