Apakah anda sedang mencoba menghias lantai rumah agar lebih indah?, atau lebih hangat karena cuaca atau dinginnya keramik?. Jika iya, maka anda harus memilih karpet lantai untuk rumah anda.
Karpet merupakan penutup lantai rumah yang sebagian besar diapliaksikan pada ruangan - ruangan penting, seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang kerja, kamar tidur, hingga basement. Memilih karpet baru untuk ruangan tidak hanya sekedar memilih motif atau warna yang anda sukai, tetapi anda juga harus mempertimbangkan gaya hidup. Lho kok bisa?
Karpet tidak hanya berperan sebagai alas, kecuali jika anda menggunakan karpet lipat yang bisa digunakan sesuka hati dan bisa disimpan jika tidak digunakan. Untuk memilih karpet ruangan, anda perlu mempertimbangkan gaya hidup anda di ruangan itu, seperti di ruang mana karpet dipasang, apa jenis karpet yang sesuai, dan bagaimana perawatan karpet dengan material tersebut.
Menggali lebih dalam tentang karpet lantai memang rumit, dan itu memang untuk kenyamanan anda. Karpet dibuat dengan melingkarkan bahan gaya benang melalui bagian belakang dan membuat tumpukan tertentu di bagian atasnya. Gaya benang ini bermacam-macam, ada jenis karpet loop pile, cut pile, dan sebagainya.
Semua orang tahu, bahwa daya tarik utama karpet lantai adalah permukaannya yang empuk dan hangat. Selain gaya benang, komponen pembeda karpet lainnya adalah bahan pembuatnya dan karakteristik keausannya. Ada banyak bahan karpet yang bisa menjadi opsi untuk dipertimbangkan, mulai dari serat alami dan serat sintetis.
1. Nilon (Nylon)
Ini adalah serat karpet paling populer berjuluk raja serat karpet sintetis. Bisa dibilang sekitar dua per tiga dari semua karpet sintetis terbuat dari nilon. Serat nilon dapat menahan tanah dan bisa bertahan dalam bentuk yang sama selama bertahun-tahun tanpa melengkung.
Biasanya harga nilon lebih terjangkau dibanding wol, tetapi lebih mahal dari karpet sintetis lainnya. Jika dirawat dengan baik, karpet nilon bisa bertahan hingga 15 tahun.
Kelebihan dan Kekurangan Karpet Nilon :
- Sangat lembut, tahan lama, tahan luntur, tahan terhadap noda, dan abrasi.
- Menawarkan banyak variasi konstruksi (dekorasi, bertekstur, shag, loop cut, dll).
- Cocok diaplikasikan dimana saja.
- Beberapa diantaranya dapat didaur ulang sekali menjadi karpet nilon lain.
- Dapat menghasilkan listrik statis karena gesekan. Bisa diatasi dengan semprotan anti-statis untuk meminimalkan sengatan listrik.
2. Olefin (Polypropylene)
Olefin atau senyawa polypropylene ini banyak digunakan di luar ruang karena baik dalam menjaga kelembaban. Karpet lantai berbahan olefin cukup populer dan banyak digunakan di lingkungan perumahan. Olefin memiliki serat seperti wol dan sering digunakan sebagai pengganti wol sintetis.
Setelah diwarnai, karpet ini terlihat bagus dan estetis untuk interior. Harga karpet polypropylene sedikit lebih murah daripada karpet nilon, tetapi lebih mahal dari karpet polyester dan akrilik.
Kelebihan dan Kekurangan Karpet Olefin :
- Memiliki serat selembut nilon, tetapi tidak sekuat nilon. Biasanya digunakan untuk karpet model lingkaran (berber).
- Dapat digunakan sebagai karpet indoor dan outdoor.
- Baik untuk ruangan yang mendapat banyak cahaya atau area yang sering dilewati.
- Baik digunakan pada jenis karpet tumpukan rendah seperti berber (loop-pile).
- Tahan noda.
- Tahan terhadap kelembaban.
- Dapat menahan minyak, sehingga rentan kotor, tetapi mudah dibersihkan.
- Kurang tahan lama dibanding nilon.
- Jika terkena panas berlebihan rentan terbakar atau meleleh.
3. Polyester
Jika anda ingin hunian penuh gaya dengan karpet cantik tanpa mengesampingkan ketahanannya, maka karpet lantai berbahan polyester bisa menjadi pilihan. Polyester terkenal karena teksturnya yang lembut, apalagi jika dalam tumpukan tebal, menjadikannya tampak mewah.
Polyester banyak digemari karena mampu mempertahankan warna yang cerah. Menariknya, salah satu jenis karpet polyester yang dikenal sebagai PET, terbuat dari botol plastik daur ulang, sehingga ramah lingkungan. Baca : 95 Contoh Motif Keramik Lantai Rumah Modern.
Kelebihan dan Kekurangan Karpet Polyester :
- Cocok untuk kamar tidur maupun ruang bermain.
- Tahan tanah (tidak mudah melengkung) dan mudah dirawat.
- Seratnya lebih hipoalergenik (tidak rentan reaksi alergi dan iritasi) daripada yang lain.
- Dapat menahan noda. Sehingga jika tidak dibersihkan bisa menjadi tumpukan kotoran.
- Cenderung menjadi rata karena berat, sehingga tidak cocok untuk area dengan lalu lintas tinggi.
4. Akrilik (Acrylic)
Karpet lantai berbahan akrilik kadang dipasarkan sebagai 'wol sintetis' dengan harga lebih murah. Serat akrilik adalah jenis serat yang paling mirip wol di antara serat buatan. Menurut ISO (International Oranization for Standardized), serat yang mengandung 85% akrilonitril dalam struktur kimianya disebut serat akrilik.
Kelebihan dan Kelemahan Karpet Akrilik :
- Ketahanan yang baik terhadap listrik statis.
- Lembut seperti karpet wol.
- Tahan terhadap bahan kimia dan minyak.
- Tahan terhadap sinar matahari.
- Dapat dicat dengan warna-warna cerah dan bisa bertahan selama bertahun-tahun.
- Tahan kelembaban, jamur, pemudaran dan pewarnaan.
- Rentan terhadap noda.
- Tidak cocok untuk area dengan lalu lintas tinggi.
- Akrilik kadang bisa menjadi cokelat jika diwarnai dengan bahan kimia alkali tertentu (seperti dalam produk pembersih).
5. Katun (Cotton)
Cotton adalah bahan alami yang bersifat menyerap. Kapas ini dapat digunakan dalam berbagai jenis kain, mulai dari kain rajutan halus yang ringan dan longgar, hingga kain yang berat dan berbulu seperti bludru. Cotton mudah diwarnai dan memungkinkan banyak warna.
Biasanya karpet lantai berbahan katun ditenun rata atau dikepang. Karpet katun lebih murah daripada wol, cocok bagi anda yang ingin tampil kasual dengan hemat anggaran.
Kelebihan dan Kelemahan Karpet Katun :
- Pilihan serat yang paling lembut,
- Cukup tahan lama saat kering dan bisa dicuci dengan mesin.
- Tidak menghasilkan listrik statis.
- Memiliki daya rekat yang bagus.
- Dapat menyerap kelembaban dengan baik serta mengeluarkan panas.
- Rentan pudar.
- Mudah kotor tetapi mudah dibersihkan (sebagai karpet permadani).
- Bila terkena jamur atau sinar matahari dalam waktu lama akan rusak.
6. Sisal
Sisal adalah serat alami yang berasal dari tanaman sisal (Agave Sisalana). Serat sisal lebih lembut dibandingkan jenis serat nabati lainnya. Semua karpet sisal terbuat dari 100% serat tumbuhan alami yang ditenun dengan bahan dasar lateks. Bahan yang anti bakteri, tahan api, elastis dan dapat menyerap suara menjadikannya karpet lantai yang ideal.
Kelebihan dan Kelemahan Karpet Sisal :
- Anti bakteri, tahan api, dapat menyerap suara dan elastis.
- Lebih kuat dan tahan lama dibanding serat alam lainnya.
- Alternatif yang baik untuk yang alergi wol.
- Cocok untuk permadani dan beberapa aplikasi luar ruangan.
- Lebih kasar (seperti goni) di kaki dibanding karpet wol dan katun.
- Menyerap kelembaban, sehingga sulit untuk menghilangkan noda.
7. Wol (Wool)
Wol adalah serat karpet paling lembut dan mewah yang bisa anda temukan. Karpet lantai wol menawarkan desain, detail dan warna lebih beragam dibanding karpet tradisional lainnya. Wol adalah salah satu jenis serat paling mahal. Itulah kenapa hanya digunakan pada karpet mewah berupa potongan.
Karpet wol murni dibuat tanpa bahan kimia, menjadikan pilihan yang baik bagi anda yang alergi terhadap bahan kimia. Beberapa produsen menggabungkan wol dengan serat sintetis untuk membuat karpet dengan manfaat maksimal. Contohnya wol yang dicampur nilon (polyamide), akan menciptakan penampilan lebih indah dan manfaat ganda, yaitu kenyamanan wol dengan umur panjang nilon.
Kelebihan dan Kekurangan Karpet wol :
- Nyaman di kaki dan tahan lama.
- Alami, indah dan mewah dalam penampilan.
- Tahan tanah, tidak mudah melengkung dan kempes.
- Serat wol tahan abrasi.
- Mudah diwarnai dan tahan untuk jangka waktu lama.
- Tidak mudah terbakar dibanding karpet lainnya.
- Mampu menahan banyak debu dibanding karpet lain.
- Cenderung memudar jika terkena matahari langsung dalam waktu lama.
- Wol kualitas rendah lebih rentan terhadap pewarnaan.
- Rentan terhadap kerusakan akibat jamur dan lumut yang memakan zat organik.
- Tidak cocok untuk area yang memiliki kelembaban tinggi.
- Memerlukan pembersihan profesional untuk perawatan bila perlu.
8. Sutra (Silk)
Sutra adalah serat lembut mengkilap yang dihasilkan ulat sutra. Serat ini juga dibuat benang untuk kemudian dijadikan kain. Penenunan sutra dimulai di Cina sekitar 4.600 tahun yang lalu. Sutra kualitas tertinggi di dunia diproduksi di wilayah Bursa, Turki.
Karpet sutra adalah simbol kebangsawanan, kemegahan dan kekayaan. Maka jangan heran kalau sutra adalah bahan karpet yang paling mahal. Bukan tanpa alasan, karpet sutra berukuran 1 meter persegi bisa ditenun dalam waktu 4-6 bulan hingga lebih, tergantung pada kehalusan dan kualitasnya. Waow!.
Kelebihan dan Kekurangan Karpet Sutra :
- Tahan lama dan sangat mencolok saat dicat.
- Dapat dibuat dari sutra 100% atau campuran wol.
- Tipis dan lembut saat disentuh.
- Harus digunakan di area dengan lalu lintas rendah seperti ruang tamu formal atau kamar tidur.
- Terlihat seperti karya seni karena ada lebih banyak simpul per inchi persegi dengan pola rumit.
- Sangat mahal dan menjadi karpet termahal didunia.
- Membutuhkan pembersihan profesional yang rutin.
9. Kulit
Material karpet yang satu ini mungkin tidak disukai sebagian orang karena menggunakan kulit hewan. Karpet lantai atau permadani kulit kebanyakan dibuat dari kulit domba, kemudian didesain dengan potongan yang bagus untuk ruang kecil agar tampak mewah. Disamping itu, kulit domba juga mudah dibersihkan dan sangat bagus untuk melapisi furniture atau diletakkan di samping tempat tidur.
Kelebihan dan Kelemahan Karpet Kulit :
- Mudah dibersihkan.
- Menambah estetika ruangan.
- Dapat disesuaikan dengan berbagai tampilan, mulai dari tradisional hingga kontemporer, formal hingga kasual, elegan hingga pedesaan.
- Mudah melengkung. Untuk mengatasinya perlu disetrika pada bagian belakang agar rata.
- Cenderung menumpuk kotoran yang membuat kulit terangnya kotor.
- Perlu dibersihkan secara teratur.
Jika anda tidak suka kulit binatang asli, atau jika anggaran terbatas, bisa memilih karpet lantai kulit imitasi atau bulu imitasi. Karpet bulu ini biasanya dibuat dari campuran akrilik dan bahan sintetis lain, kemudian ditenun dengan kuat. Kelemahan bulu sintetis ini adalah rentan terhadap kerontokan dan tidak mudah dibersihkan seperti aslinya.
10. Triexta Polyester (PTT)
Ini adalah jenis serat terbaru yang menggabungkan karakteristik poliester dan nilon. Tampilan Triexta lebih mirip poliester daripada nilon, tetapi memilki penampilan yang kusam seperti nilon (poliester memiliki kilap lebih tinggi).
Kelebihan dan Kekurangan Karpet Triexta Polyester :
- Lebih tahan lama dibanding poliester konvensional.
- Sama tahannya dengan karpet nilon.
- Lebih lembut daripada poliester dan nilon.
- Seratnya bersifat hidrofobik (tidak menyerap kelembaban), sehingga memiliki ketahanan noda yang tinggi.
- Tahan luntur.
- Tidak mudah terbakar, sehingga sinar matahari langsung dan sinar UV tidak menyebabkan serat berubah warna.
- Tersedia dalam versi ramah lingkungan yang menggunakan bioteknologi berbasis fermentasi glukosa jagung.
- Sulit menyedot debu, sehingga perlu penyedot debu berkualitas tinggi untuk membersihkannya.
- Sebagai pendatang baru, belum memiliki sejarah panjang untuk mendukung beberapa klaimnya.
Itu adalah material karpet lantai yang umum digunakan dan bisa anda pilih sesuai kebutuhan. Jika anda hanya mempertimbangkan daya tahan, anda bisa memilih karpet poliester, polipropilen (olefin) dan nilon, karena lebih tahan air, jamur dan noda.
Lalu mana bahan karpet terbaik?
Sebelum memilih karpet baru, pikirkan fungsinya terlebih dahulu. Pikirkan untuk ruangan mana, berapa banyak lalu lintas disana?, apakah ruangan tersebut menerima banyak sinar matahari?, apakah ruangan tersebut diluar atau didalam. Pertanyaan seperti itu bisa membantu anda menemukan serat terbaik untuk karpet lantai interior rumah anda. Semoga artikel Serat Karpet Lantai bermanfaat!.