Kehadiran tanaman hias telah menjadi tren populer dalam ragam hunian di Indonesia. Di sisi lain, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dalam keluarga. Namun, seringkali tanpa disadari tanaman yang dihadirkan dapat menyimpan poptensi bahaya bagi kesehatan hewan peliharaan jika tanpa sengaja tertelan atau bersentuhan dengan bagian tertentu.
Berbagai jenis tanaman dengan keindahan dan keunikannya mampu memberikan sentuhan alami dan menyegarkan. Disisi lain ada segi positif untuk dekorasi dan aliran udara, tetapi disisi lain ada juga bahaya yang mengintai. Oleh sebab itu, mengetahui jenis tanamn beracun dan antisipasinya untuk hewan peliharaan penting diketahui oleh para animal lovers.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, kesulitan menelan.
Lili perdamaian dikenal dengan kemampuannya membersihkan udara dari racun seperti formaldehida, benzena, dan amonia. Tanaman ini juga relatif mudah perawatannya dan memberikan tampilan elegan dengan bunga putihnya yang khas.
Namun, bagi hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing, tanaman ini dapat menimbulkan masalah serius jika tertelan. Antisipasi terbaik adalah menempatkan tanaman hias ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh hewan peliharaan, atau memilih tanaman lain yang lebih aman.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, kesulitan menelan.
Sirih gading merupakan tanaman populer karena perawatannya mudah dan mampu tumbuh dalam berbagai kondisi cahaya. Tanaman ini juga efektif dalam menghilangkan beberapa jenis racun di udara.
Akan tetapi, kandungan kristal oksalatnya berbahaya bagi hewan peliharaan jika tertelan. Gejala yang muncul biasanya berupa iritasi pada mulut dan saluran pencernaan. Jika hewan peliharaan menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera bawa ke dokter hewan.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama getah.
Zat Beracun : Furokumarin, lateks.
Gejala Pada Hewan : Iritasi gastrointestinal ringan, muntah, diare, iritasi kulit akibat getah
Ara biola sangat digemari karena bentuk daunnya lebar dan dramatis, memberikan sentuhan elegan pada dekorasi interior. Tanaman ini juga berfungsi sebagai pembersih udara, mampu meningkatkan kualitas tidur dan dapat menyerap gelombang suara. Tanaman untuk insomnia ini cocok untuk kamar tidur.
Meski demikian, getah yang dikeluarkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit hewan peliharaan jika bersentuhan. Jika tertelan, getahnya bisa mengiritasi mulut dan saluran pencernaam. Jika terjadi kontak dengan hewan peliharaan, segera bersihkan area yang terkena dan pantau kondisi hewan tau menghubungi dokter hewan jika perlu.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman khususnya daun.
Zat Beracun : Saponin.
Gejala Pada Hewan : Iritasi gastrointestinal ringan, muntah, diare.
Lili paris adalah tanaman hias yang sangat mudah beradaptasi dan dikenal karena kemampuannya membersihkan udara. Tanaman ini aman bagi manusia dan bisanya dianggap tidak terlalu berbahaya bagi hewan peliharaan dibandingkan tanaman lain.
Namun, kandungan saponin dalam daunnya dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan seperti muntah dan diare pada beberapa hewan yang sensitif jika tertelan banyak. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya tetap letakkan lili paris di tempat yang sulit dijangkau hewan peliharaan yang cenderung makan tanaman.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama batang dan daun.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut yang parah, nyeri, bengkak, air liur berlebihan, kesulitan menelan, potensi kesulitan bernapas jika pembengkakan parah
Sri rejeki populer karena daunnya lebar dengan corak menarik, serta mampu tumbuh dalam kondisi cahaya rendah. Namun, kandungan kristal oksalat dan enzim proteolitiknya dapat menyebabkan iritasi parah dan pembengkakan pada mulut, lidah, dan saluran pernapasan jika tertelan. Antisipasi yang efektif adalah tidak menaruh tanaman hias ini di rumah jika Anda punya hewan peliharaan.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama biji.
Zat Beracun : Cycasin (glikosida), beta-N-methylamino-L-alanine (BMAA).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, lesu, kehilangan nafsu makan, penyakit kuning, kerusakan hati, kejang, bahkan kematian.
Palem sagu memberikan nuansa tropis eksotis pada taman depan rumah atau interior. Namun, tanaman ini sangat beracun bagi hewan peliharaan, terutama bijinya yang mengandung konsentrasi racun tertinggi.
Menelan bagian mana pun dari palem sagu dapat menyebabkan kerusakan hati parah dan gejala neurologis. Jika hewan peliharaan menelan bagian tanaman ini, tindakan medis darurat sangat diperlukan.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman termasuk serbuk sari.
Zat Beracun : Belum diketahui secara pasti, namun sangat beracun bagi kucing.
Gejala Pada Hewan (terutama pada kucing) : Muntah, lesu, kehilangan nafsu makan, gagal ginjal akut.
Bunga lili sangat populer karena keindahan dan aromanya yang memikat. Namun, bagi kucing, semua jenis lili (termasuk daylily atau Hemerocallis) sangat beracun dan dapat menyebabkan gagal ginjal fatal meski hanya tertelan sedikit.
Anjing mungkin mengalami iritasi ringan, tetapi bahaya utama terletak pada kucing. Jadi jika memelihara kucing, sebaiknya tidak memelihara tanaman ini di rumah.

Bagian Beracun : Umbi
Zat Beracun : Tulipalin A dan B
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, diare.
Tulip adalah bunga musi semi yang indah dan sering ditanaman di taman. Namun umbinya mengandung racun berbahaya bagi hewan peliharaan apabila digali dan dimakan. Gejala keracunan tulip biasanya ringan, terbatas pada gangguan pencernaan.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun dan bunga.
Zat Beracun : Grayanotoxins (diterpenoid).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, air liur berlebihan, lemas, depresi, inkoordinasi, kejang, koma, bahkan kematian.
Azalea adalah tanaman berbunga yang masuk dalam genus Rhododendron. Tanaman hias ini dikenal dengan bunganya yang berwarna-warni indah, sehingga kerap menjadi daya tarik utama taman.
Namun, semua bagian tanaman ini mengandung grayanotoxins yang sangat beracun bagi banyak hewan peliharaan. Bahkan sedikit saja bagian tanaman yang tertelan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman
Zat Beracun : Glikosida jantung (oleandrin, neriin).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare (kadang berdarah), sakit perut, detak jantung tidak teratur, lesu, tremor, kejang, koma, bahkan kematian.
Oleander adalah tanaman hias populer di daerah beriklim hangat karena bunganya cantik dan tahan kekeringan. Tanaman ini sangat beracun dan dapat mempengaruhi fungsi jantung hewan peliharaan secara serius jika tertelan. Karena tingkat toksitasnya tinggi, sebaiknya tidak menanamnya di rumah jika punya hewan peliharaan.

Bagian Beracun : Biji.
Zat Beracun : Ricin.
Gejala Pada Hewan : Rasa terbakar di mulut dan tenggorokan, sakit perut, muntah, diare (sering berdarah), lesu, dehidrasi, kejang, kerusakan hati dan ginjal, bahkan kematian.
Tanaman Jarak sering ditanam karena daunnya besar dan bentuknya dramatis. Namun, bijinya mengandung ricin, salah satu racun alami paling kuat yang diketahui.
Menelan hanya beberapa biji jarak dapat menyebabkan keracunan parah pada hewan peliharaan. Gejala dapat muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah tertelan.

Bagian Beracun : Akar dan umbi.
Zat Beracun : Saponin triterpenoid.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, diare. Jika tertelan dalam jumlah besar, dapat menyebabkan aritmia jantung dan kejang.
Siklamen adalah tanaman hias populer dengan bunga-bunga indahnya yang muncul di musim dingin. Meski daun dan bunganya dapat menyebabkan iritasi ringan jika tertelan, bagian yang paling beracun adalah umbinya.
Jika hewan peliharaan menggali dan memakan umbi siklamen, mereka dapat mengalami gangguan pencernaan yang parah. Dalam kasus yang jarang terjadi, terutama jika umbi tertelan dalam jumlah besar, dapat memicu masalah jantung dan kejang.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Bufadienolides (glikosida jantung).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, lesu, inkoordinasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan aritmia jantung.
Cocor bebek adalah tanaman sukulen yang mudah diperbanyak. Meski dianggap tidak terlalu beracun, semua bagian tanamannya mengandung bufadienolides, yaitu senyawa yang dapat mempengaruhi fungsi jantung.
Jika hewan peliharaan menelan cocor bebek, mungkin akan mengalai gangguan pencernaan seperti muntah dan diare. Namun, jika tertelah dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan masalah pada jantung.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman kecuali aril (bagian merah berdaging yang mengelilingi biji). Namun, biji di dalamnya tetap beracun.
Zat Beracun : Taxine alkaloid.
Gejala Pada Hewan : Tremor, inkoordinasi, kesulitan bernapas, bradikardia (detak jantung lambat), kejang, henti jantung, bahkan kematian mendadak.
Taxus, atau yew, adalah pohon cemara yang sering digunakan sebagai tanaman hias atau pagar. Meskipun aril tampak menarik, biji di dalamnya dan seluruh bagian tanamannya sangat beracun bagi hewan peliharaan.
Taxine alkaloid dapat menyebabkan masalah jantung dan pernapasan serius. Bahkan kematian bisa cepat terjadi setelah menelan bagian tanaman ini.

Bagian Beracun : Umbi
Zat Beracun : Alkaloid (lycorine dan senyawa terkait).
Gejala Pada Hewan : Muntah, air liur berlebihan, sakit perut, diare, tremor.
Bunga amarilis sangat indah dan sering ditanam di dalam ruangan karena bunganya besar dan mencolok. Umbi tanaman ini mengandung alkaloid yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tertelan oleh hewan peliharaan. Meski jarang berakibat fatal, keracunan amarilis dapat membuat hewan peliharaan merasa sangat tidak nyaman.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama umbi dan biji.
Zat Beracun : Colchicine.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, muntah, diare (mungkin berdarah), sakit perut, lesu, kerusakan ginjal, depresi sumsum tulang, kejang, koma, bahkan kematian. Gejala dapat tertunda beberapa hari.
Bunga saffron musim gugur memiliki bunga indah di akhir musim panas atau awal musim gugur. Namun, tanaman ini sangat beracun karena mengandung colchicine yang dapat menyebabkan kerusakan sel parah. Menelan semua bagian tanaman ini dapat menyebabkan gejala gastrointestinal parah, diikuti oleh masalah yang lebih serius seperti kerusakan organ.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun dan batang.
Zat Beracun : Sesquiterpene lakton, piretrin.
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, air liur berlebihan, iritasi kulit (dermatitis).
Krisan adalah bunga potong dan tanaman taman yang populer dengan berbagai warna dan bentuk bunga. Meskipun tidak dianggap sangat beracun, krisan mengandung senyawa yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan pada hewan peliharaan jika tertelan. Selain itu, kontak dengan tanaman hias ini dapat menyebabkan iritasi kulit pada hewan yang sensitif.

Bagian Beracun : Daun dan beri.
Zat Beracun : Saponin (triterpenoid glycosides).
Gejala Pada Hewan : Muntah, sakit perut, diare. Kontak dengan daun dapat menyebabkan iritasi kulit.
Ivy Inggris adalah tanaman rambat yang umum digunakan sebagai penutup dinding atau tanah. Daun dan berinya mengandung saponin yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tertelan oleh hewan peliharaan. Selain itu, kontak langsung dengan daunnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit beberapa hewan.

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut dan lidah, air liur berlebihan, kesulitan menelan, muntah.
Philodendron adalah kelompok tanaman hias daun yang sangat populer dan memiliki banyak varietas. Tanaman ini mengandung kristal oksalat yang dapat menyebabkan iritasi parah pada mulut dan saluran pencernaan hewan peliharaan jika tertelan. Antisipasi terbaik adalah menempatkan philodendron di tempat yang tidak terjangkau hewan peliharaan, seperti digantung atau diletakkan di rak pot yang tinggi.

Bagian Beracun : Umbi, batang, dan bunga.
Zat Beracun : Alkaloid.
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, sakit perut, tremor, kejang, aritmia jantung.
Seperti tulip, bakung adalah bunga indah musim semi yang sering ditanamn di taman. Namun beberapa bagian tanaman ini mengandung racun pada hewan peliharaan. Keracunan bakung dapat menimbulkan gejala yang lebih serius, terutama jika umbinya tertelan dalam jumlah besar.
Itu adalah beberapa tanaman hias umum yang beracun bagi hewan peliharaan. Terkadang, hewan peliharaan mengunyah tanaman karena bosan atau kurangnya stimulasi. Salah satu langkah paling efektif adalah menempatkan tanaman tersebut di area yang benar-benar tidak dapat dijangkau hewan peliharaan. Semoga bermanfaat!
Tanaman Hias Beracun bagi Hewan Peliharaan
1. Lili Perdamaian / Selayar Putih (Spathiphyllum wallisii)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, kesulitan menelan.
Lili perdamaian dikenal dengan kemampuannya membersihkan udara dari racun seperti formaldehida, benzena, dan amonia. Tanaman ini juga relatif mudah perawatannya dan memberikan tampilan elegan dengan bunga putihnya yang khas.
Namun, bagi hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing, tanaman ini dapat menimbulkan masalah serius jika tertelan. Antisipasi terbaik adalah menempatkan tanaman hias ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh hewan peliharaan, atau memilih tanaman lain yang lebih aman.
2. Sirih Gading (Epipremnum aureum)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, kesulitan menelan.
Sirih gading merupakan tanaman populer karena perawatannya mudah dan mampu tumbuh dalam berbagai kondisi cahaya. Tanaman ini juga efektif dalam menghilangkan beberapa jenis racun di udara.
Akan tetapi, kandungan kristal oksalatnya berbahaya bagi hewan peliharaan jika tertelan. Gejala yang muncul biasanya berupa iritasi pada mulut dan saluran pencernaan. Jika hewan peliharaan menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera bawa ke dokter hewan.
3. Ara Biola (Ficus lyrata)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama getah.
Zat Beracun : Furokumarin, lateks.
Gejala Pada Hewan : Iritasi gastrointestinal ringan, muntah, diare, iritasi kulit akibat getah
Ara biola sangat digemari karena bentuk daunnya lebar dan dramatis, memberikan sentuhan elegan pada dekorasi interior. Tanaman ini juga berfungsi sebagai pembersih udara, mampu meningkatkan kualitas tidur dan dapat menyerap gelombang suara. Tanaman untuk insomnia ini cocok untuk kamar tidur.
Meski demikian, getah yang dikeluarkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit hewan peliharaan jika bersentuhan. Jika tertelan, getahnya bisa mengiritasi mulut dan saluran pencernaam. Jika terjadi kontak dengan hewan peliharaan, segera bersihkan area yang terkena dan pantau kondisi hewan tau menghubungi dokter hewan jika perlu.
4. Lili Paris (Chlorophytum comosum)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman khususnya daun.
Zat Beracun : Saponin.
Gejala Pada Hewan : Iritasi gastrointestinal ringan, muntah, diare.
Lili paris adalah tanaman hias yang sangat mudah beradaptasi dan dikenal karena kemampuannya membersihkan udara. Tanaman ini aman bagi manusia dan bisanya dianggap tidak terlalu berbahaya bagi hewan peliharaan dibandingkan tanaman lain.
Namun, kandungan saponin dalam daunnya dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan seperti muntah dan diare pada beberapa hewan yang sensitif jika tertelan banyak. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya tetap letakkan lili paris di tempat yang sulit dijangkau hewan peliharaan yang cenderung makan tanaman.
5. Sri Rejeki (Dieffenbachia seguine)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama batang dan daun.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut yang parah, nyeri, bengkak, air liur berlebihan, kesulitan menelan, potensi kesulitan bernapas jika pembengkakan parah
Sri rejeki populer karena daunnya lebar dengan corak menarik, serta mampu tumbuh dalam kondisi cahaya rendah. Namun, kandungan kristal oksalat dan enzim proteolitiknya dapat menyebabkan iritasi parah dan pembengkakan pada mulut, lidah, dan saluran pernapasan jika tertelan. Antisipasi yang efektif adalah tidak menaruh tanaman hias ini di rumah jika Anda punya hewan peliharaan.
6. Palem Sagu (Cycas revoluta)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama biji.
Zat Beracun : Cycasin (glikosida), beta-N-methylamino-L-alanine (BMAA).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, lesu, kehilangan nafsu makan, penyakit kuning, kerusakan hati, kejang, bahkan kematian.
Palem sagu memberikan nuansa tropis eksotis pada taman depan rumah atau interior. Namun, tanaman ini sangat beracun bagi hewan peliharaan, terutama bijinya yang mengandung konsentrasi racun tertinggi.
Menelan bagian mana pun dari palem sagu dapat menyebabkan kerusakan hati parah dan gejala neurologis. Jika hewan peliharaan menelan bagian tanaman ini, tindakan medis darurat sangat diperlukan.
7. Lili (Lilium spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman termasuk serbuk sari.
Zat Beracun : Belum diketahui secara pasti, namun sangat beracun bagi kucing.
Gejala Pada Hewan (terutama pada kucing) : Muntah, lesu, kehilangan nafsu makan, gagal ginjal akut.
Bunga lili sangat populer karena keindahan dan aromanya yang memikat. Namun, bagi kucing, semua jenis lili (termasuk daylily atau Hemerocallis) sangat beracun dan dapat menyebabkan gagal ginjal fatal meski hanya tertelan sedikit.
Anjing mungkin mengalami iritasi ringan, tetapi bahaya utama terletak pada kucing. Jadi jika memelihara kucing, sebaiknya tidak memelihara tanaman ini di rumah.
8. Tulip (Tulipa spp.)

Bagian Beracun : Umbi
Zat Beracun : Tulipalin A dan B
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, diare.
Tulip adalah bunga musi semi yang indah dan sering ditanaman di taman. Namun umbinya mengandung racun berbahaya bagi hewan peliharaan apabila digali dan dimakan. Gejala keracunan tulip biasanya ringan, terbatas pada gangguan pencernaan.
9. Azalea, Rhododendron (Rhododendron spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun dan bunga.
Zat Beracun : Grayanotoxins (diterpenoid).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, air liur berlebihan, lemas, depresi, inkoordinasi, kejang, koma, bahkan kematian.
Azalea adalah tanaman berbunga yang masuk dalam genus Rhododendron. Tanaman hias ini dikenal dengan bunganya yang berwarna-warni indah, sehingga kerap menjadi daya tarik utama taman.
Namun, semua bagian tanaman ini mengandung grayanotoxins yang sangat beracun bagi banyak hewan peliharaan. Bahkan sedikit saja bagian tanaman yang tertelan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
10. Oleander (Nerium oleander)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman
Zat Beracun : Glikosida jantung (oleandrin, neriin).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare (kadang berdarah), sakit perut, detak jantung tidak teratur, lesu, tremor, kejang, koma, bahkan kematian.
Oleander adalah tanaman hias populer di daerah beriklim hangat karena bunganya cantik dan tahan kekeringan. Tanaman ini sangat beracun dan dapat mempengaruhi fungsi jantung hewan peliharaan secara serius jika tertelan. Karena tingkat toksitasnya tinggi, sebaiknya tidak menanamnya di rumah jika punya hewan peliharaan.
11. Jarak (Ricinus communis)

Bagian Beracun : Biji.
Zat Beracun : Ricin.
Gejala Pada Hewan : Rasa terbakar di mulut dan tenggorokan, sakit perut, muntah, diare (sering berdarah), lesu, dehidrasi, kejang, kerusakan hati dan ginjal, bahkan kematian.
Tanaman Jarak sering ditanam karena daunnya besar dan bentuknya dramatis. Namun, bijinya mengandung ricin, salah satu racun alami paling kuat yang diketahui.
Menelan hanya beberapa biji jarak dapat menyebabkan keracunan parah pada hewan peliharaan. Gejala dapat muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah tertelan.
12. Siklamen (Cyclamen spp.)

Bagian Beracun : Akar dan umbi.
Zat Beracun : Saponin triterpenoid.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, air liur berlebihan, muntah, diare. Jika tertelan dalam jumlah besar, dapat menyebabkan aritmia jantung dan kejang.
Siklamen adalah tanaman hias populer dengan bunga-bunga indahnya yang muncul di musim dingin. Meski daun dan bunganya dapat menyebabkan iritasi ringan jika tertelan, bagian yang paling beracun adalah umbinya.
Jika hewan peliharaan menggali dan memakan umbi siklamen, mereka dapat mengalami gangguan pencernaan yang parah. Dalam kasus yang jarang terjadi, terutama jika umbi tertelan dalam jumlah besar, dapat memicu masalah jantung dan kejang.
13.Setawar / Cocor Bebek (Kalanchoe spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Bufadienolides (glikosida jantung).
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, lesu, inkoordinasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan aritmia jantung.
Cocor bebek adalah tanaman sukulen yang mudah diperbanyak. Meski dianggap tidak terlalu beracun, semua bagian tanamannya mengandung bufadienolides, yaitu senyawa yang dapat mempengaruhi fungsi jantung.
Jika hewan peliharaan menelan cocor bebek, mungkin akan mengalai gangguan pencernaan seperti muntah dan diare. Namun, jika tertelah dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan masalah pada jantung.
14. Taxus (Taxus spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman kecuali aril (bagian merah berdaging yang mengelilingi biji). Namun, biji di dalamnya tetap beracun.
Zat Beracun : Taxine alkaloid.
Gejala Pada Hewan : Tremor, inkoordinasi, kesulitan bernapas, bradikardia (detak jantung lambat), kejang, henti jantung, bahkan kematian mendadak.
Taxus, atau yew, adalah pohon cemara yang sering digunakan sebagai tanaman hias atau pagar. Meskipun aril tampak menarik, biji di dalamnya dan seluruh bagian tanamannya sangat beracun bagi hewan peliharaan.
Taxine alkaloid dapat menyebabkan masalah jantung dan pernapasan serius. Bahkan kematian bisa cepat terjadi setelah menelan bagian tanaman ini.
15. Amarilis (Amaryllis spp.)

Bagian Beracun : Umbi
Zat Beracun : Alkaloid (lycorine dan senyawa terkait).
Gejala Pada Hewan : Muntah, air liur berlebihan, sakit perut, diare, tremor.
Bunga amarilis sangat indah dan sering ditanam di dalam ruangan karena bunganya besar dan mencolok. Umbi tanaman ini mengandung alkaloid yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tertelan oleh hewan peliharaan. Meski jarang berakibat fatal, keracunan amarilis dapat membuat hewan peliharaan merasa sangat tidak nyaman.
16. Bunga Saffron Musim Gugur (Colchicum autumnale)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama umbi dan biji.
Zat Beracun : Colchicine.
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut, muntah, diare (mungkin berdarah), sakit perut, lesu, kerusakan ginjal, depresi sumsum tulang, kejang, koma, bahkan kematian. Gejala dapat tertunda beberapa hari.
Bunga saffron musim gugur memiliki bunga indah di akhir musim panas atau awal musim gugur. Namun, tanaman ini sangat beracun karena mengandung colchicine yang dapat menyebabkan kerusakan sel parah. Menelan semua bagian tanaman ini dapat menyebabkan gejala gastrointestinal parah, diikuti oleh masalah yang lebih serius seperti kerusakan organ.
17. Krisan (Chrysanthemum spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman, terutama daun dan batang.
Zat Beracun : Sesquiterpene lakton, piretrin.
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, air liur berlebihan, iritasi kulit (dermatitis).
Krisan adalah bunga potong dan tanaman taman yang populer dengan berbagai warna dan bentuk bunga. Meskipun tidak dianggap sangat beracun, krisan mengandung senyawa yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan pada hewan peliharaan jika tertelan. Selain itu, kontak dengan tanaman hias ini dapat menyebabkan iritasi kulit pada hewan yang sensitif.
18. Ivy Inggris (Hedera helix)

Bagian Beracun : Daun dan beri.
Zat Beracun : Saponin (triterpenoid glycosides).
Gejala Pada Hewan : Muntah, sakit perut, diare. Kontak dengan daun dapat menyebabkan iritasi kulit.
Ivy Inggris adalah tanaman rambat yang umum digunakan sebagai penutup dinding atau tanah. Daun dan berinya mengandung saponin yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tertelan oleh hewan peliharaan. Selain itu, kontak langsung dengan daunnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit beberapa hewan.
19. Philodendron (Philodendron spp.)

Bagian Beracun : Seluruh bagian tanaman.
Zat Beracun : Kristal kalsium oksalat
Gejala Pada Hewan : Iritasi mulut dan lidah, air liur berlebihan, kesulitan menelan, muntah.
Philodendron adalah kelompok tanaman hias daun yang sangat populer dan memiliki banyak varietas. Tanaman ini mengandung kristal oksalat yang dapat menyebabkan iritasi parah pada mulut dan saluran pencernaan hewan peliharaan jika tertelan. Antisipasi terbaik adalah menempatkan philodendron di tempat yang tidak terjangkau hewan peliharaan, seperti digantung atau diletakkan di rak pot yang tinggi.
20. Bakung (Narcissus spp.)

Zat Beracun : Alkaloid.
Gejala Pada Hewan : Muntah, diare, sakit perut, tremor, kejang, aritmia jantung.
Seperti tulip, bakung adalah bunga indah musim semi yang sering ditanamn di taman. Namun beberapa bagian tanaman ini mengandung racun pada hewan peliharaan. Keracunan bakung dapat menimbulkan gejala yang lebih serius, terutama jika umbinya tertelan dalam jumlah besar.
Itu adalah beberapa tanaman hias umum yang beracun bagi hewan peliharaan. Terkadang, hewan peliharaan mengunyah tanaman karena bosan atau kurangnya stimulasi. Salah satu langkah paling efektif adalah menempatkan tanaman tersebut di area yang benar-benar tidak dapat dijangkau hewan peliharaan. Semoga bermanfaat!